Kau diam, aku diam, kita
berdua diam. Mungkin kita saling mengharap, ada dari kita berdua untuk
mengalah, mencoba menegur duluan. Aku
memikirkan hal itu. aku berharap kau menyapaku dan pada saat itu pasti
akan kubalas. Tapi harapanku sia". Hari berganti, bergulir hingga
terangkum menjadi seminggu, .... masih saja kita
saling diam.
Mengapa? Apa yang kita pertahankan dalam diam ini?
Sedangkan kutau matamu selalu singgah di wajahku dan kemudian kau
pindahkan ketika aku menangkap pandangmu yang megawasiku.
Kita sama" egois dan gengsi. Kita sama" keras padahal kamu cukup dewasa. Lalu dari mana kita bisa memulai untuk kembali seperti dulu?
Asing....!
Aku tidak terbiasa dengan hari yang seperti sekarang. Aku ingin hari yang seperti dulu, ketika kita bisa tertawa bersama. Tapi dari mana aku harus memulainya...?
aku bingung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar