*Coba renungkan
"Sederhana saja, "patah hati" adalah azab
kecil dari pacaran.
Jadi bersabarlah, jika manisnya jatuh cinta itu
kini jadi pahit dan cinta telah
menjatuhkanmu. Bukan cinta yang salah, tapi
pilihanmu yang salah.
Maka bangunlah, dan berjalanlah.
Jangan terburu buru ingin mati karena mati
itu sakit dan setelah mati itu lebih sakit lagi.
Kematian bukan akhir penderitaan, tapi awal
penderitaan panjang jika kita belum siap.
Maka persiapkanlah, rubah haluan.
Jika engkau berjalan kearah yang tidak kamu
ketahui, maka nanti engkau akan terhenti di
tempat yang tidak kamu kenali.
Perhatikanlah air yang mengalir..
Ia berjalan bersama fitrahnya menuju lautan,
meski lelah menuruni lembah atau terhempas
- hempas di bebatuan. Begitulah jalanan
dijalan yang benar, tidak selamanya tenang,
kadang rusuh dan bergemuruh..
Air adalah bagian dari ayat ayat kauniyah Nya.
Dari awan butiran lembut bergabung menjadi
awan lalu jenuh dan terjatuh menjadi hujan,
di bebukitan atau hutan hutan. Mereka terus
berjalan bersamaan menuju lautan.
Semua air menuju lautan, seperti semua
manusia menuju kematian.
Menuju kampung halaman tempat dulu Adam
'Alaihi Sallam terlahir dari perencanaan Nya
yang sempurna.
Maka pilihlah olehmu, jalan mana saja yang
menuju Nya.
Pilihlah teman hidup yang membawamu
kepada Nya dan Bersabarlah lagi.
Karena Allah tidak pernah salah dan Dia
menciptakan dunia ini tanpa kesalahan.
Pilihanmu yang telah salah, tak mengapa
pintu taubat masih terbuka.
Maka bangkitlah
Dan melangkahlah, jangan terlalu lama diam.
Selama itu kamu diam, selama itu kamu
tertinggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar